Institut Kesenian Jakarta

Institut Kesenian Jakarta (IKJ) merupakan perguruan tinggi seni satu-satunya yang berada di jantung ibukota Jakarta, Indonesia, sejak kelahirannya di tahun 1970.

Secara akademik, IKJ telah mampu menjadi pelopor perkembangan seni dan industri seni di Indonesia serta manca negara dengan menjadi pusat pemikiran, perkembangan dan pertumbuhan seni tradisi –tak hanya Betawi, namun mencakup seluruh Nusantara–, juga seni kontemporer di Indonesia.

Setelah melewati usia ‘tahun emas’, separuh abad lebih IKJ kini telah mengukir sejarah sebagai Perguruan Tinggi Seni pertama yang mempunyai semua bidang studi seni dalam satu kampus bersama para pengajar dan alumni yang mumpuni.

Institut Kesenian Jakarta | PTS | Akreditasi Baik Sekali | DKI Jakarta

Sejarah Universitas

Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, yang menjabat dari 1966 hingga 1977, menyadari pentingnya fasilitas dan infrastruktur budaya bagi Jakarta. Ia berinisiatif mendirikan Pusat Kesenian Jakarta bernama Taman Ismail Marzuki pada tahun 1968, diikuti dengan pembentukan Akademi Jakarta dan Dewan Kesenian Jakarta untuk mengembangkan seni dan mengatur program seni.

Pada 26 Juni 1970, Ali Sadikin mendirikan Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) di lokasi yang sebelumnya adalah Kebun Binatang Cikini. LPKJ kemudian berkembang menjadi Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada tahun 1980, dengan tiga fakultas: Fakultas Film dan Televisi, Fakultas Seni Rupa, dan Fakultas Seni Pertunjukan, serta sebuah Sekolah Pascasarjana. Kini dikelola oleh Yayasan Seni Budaya Jakarta (YSBJ), IKJ telah berkontribusi signifikan dalam melahirkan berbagai profesional seni yang aktif di bidang budaya, sosial, dan industri, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Visi

Menjadi perguruan tinggi seni yang bermartabat di bidang seni urban dan industri budaya dan kompetitif di tingkat nasional dan global pada tahun 2045.

Misi

1. Melaksanakan tridharma perguruan tinggi yang bermutu untuk kemajuan seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi serta untuk kemaslahatan masyarakat.
2. Menghasilkan lulusan yang mandiri dan kompetitif di tingkat nasional dan global.
3. Menciptakan dan mengembangkan karya seni urban dan industri budaya untuk kemakmuran bangsa.